Selasa, 16 Maret 2010

cara mengenali potensi dan multiple intelegecy

Diantara tanggungjawab kaum muslimin adalah mendidik diri dan generasi baru yang siap memikul tugas-tugas kepemimpinan dalam memakmurkan dan mensejahterakan umat manusia sebagaimana diisyaratkan ayat pada surat al Furqan di atas. Dalam dimensi pendidikan kepribadian ini, muslimah memegang peran amat penting. Pada kesempatan ini akan kita diskusikan salah satu trend pendidikan yang mudah-mudahan menjadi wawasan berharga untuk kita semua. (Mohon maaf redaksi tulisan dibawah ini masih untuk pendidikan anak. Pesan-pesannya sendiri dapat diaplikasikan apakah sebagai ibu, sebagai kakak, sebagai pengajar dll).

Adalah Dr. Howard Gardner (1993) yang mencetuskan tujuh jenis kecerdasan dalam menjelaskan cakupan potensi manusia secara lebar –idenya dikenal dengan pengembangan multiple intelligence. Thesisnya memberikan pencerahan pada dunia pendidikan yang sebelumnya lebih banyak memberikan fokus perhatian pada sisi language and mathematical intelligence. Lebih dari itu ide Dr. Howard juga menyadarkan orang akan keterbatasan pengukuran kecerdasan hanya berbasis IQ.Untuk para pendidik ide multiple intelligence ini menjadi inspirasi dalam pengkayaan kurikulum pendidikan sekolah, terutama dalam memperkaya metode penyampaikan materi pelajaran dengan memanfaatkan ketujuh potensi kecerdasan manusia ini. Dr. Thomas Armstrong adalah salah seorang yang cukup serius mengembangkan ide multiple intelligence ini.

kita mulai pemaparan 7 jenis kecerdasannya

1. Cerdas Berbahasa

Adalah kemampuan anak dalam mengutarakan maksud atau berkomunikasi tertentu secara tapat dan runtut. Pada anak-anak, ini diawali dengan kemampuan verbal. Semakin meningkat usia anak kemampuan komunikasi dalam bentuk tulisan akan meningkat. Orang tua mesti telaten membimbing agar cerdas dalam berbahasa. Anak dengan kecerdasan lebih dalam berbahasa akan nampak pada kesukaannya dengan mengarang, membaca, berdiskusi hingga berpidato di depan umum.

2. Cerdas Berlogika dan Berhitung

Adalah kemampuan anak dalam menalar sesuatu. Pada anak-anak ini misalnya dimulai dengan mengurutkan atau mengklasifikasikan sesuatu. Kemudian anak mulai mengenal banyak, sedikit dan mengenal jumlah. Termasuk dalam masalah logika juga, si anak mulai mengenal baik dan buruk dengan lebih tajam [hal ini menjadi salah satu kecerdasan relijius]. Hubungan sebab-akibat juga menjadi bagian kecerdasan ini.Anak dengan kecerdasan lebih dalam berhitung akan nampak pada kesukaannya dalam permainan strategi (misalnya catur), mainan puzzle logika (misalnya Rubik's Cube) serta memiliki ketepatan dan kecepatan dalam menyelesaikan soal-soal matematika.

3. Cerdas Berimajinasi Ruang (Spasial)

Adalah kemampuan anak untuk menggambarkan ruang tiga dimensi dalam benaknya. Keterampilan anak bermain lego (mainan 3 dimensi) atau kesukaan anak dengan acara-acara bermanfaat di televisi menjadi awal pengembangan keerdasan ini. Kesenangan menggambar atau bentuk visualisasi pada media komputer menjadi salah satu ciri kecerdasan spasial. Kelak untk menjadi arsitek atau pilot yang terampil, kecerdasan spasial ini sangat berperan besar.

4. Cerdas Bernada dan Berirama (Musik)

Adalah kemampuan anak untuk mengenal harmoni nada dan ketukan (ritme) lagu. Anak dengan potensi musikal ini nampak sangat senang dengan lagu atau musik dan dengan cepat dapat mengikuti lagu-lagu yang baru.Jika kecerdasan ini diterus dilatih daya olah vokal anak akan meningkat dan bila diperkenalkan dengan alat musik, maka kemampuan motoriknya akan cepat menyesuaikan diri dan mengekspresikan kecerdasan dalam produk musik.

(intermezzo: kalau mau baik dan merdu bacaan Quran, mesti punya kecerdasan bernada ...)Catatan:Mengamati pemanfaatan seni musik kontemporer yang tidak jarang menyimpang dari nilai-nilai kebaikan, para orang tua muslim mesti memiliki daya seleksi saat menyentuh sisi kecerdasan musikal dalam pendidikan anak.Diantara hal yang penting adalah dalam seleksi terhadap syair yang dibawakan dalam lagu. Hendaknya syair-syair ini tidak menyimpang dari tuntunan ajaran Islam.

5. Cerdas Bergerak (Kinestetis Tubuh)

Adalah kemampuan anak untuk menggerakan tubuhnya dengan serasi. Anak-anak dengan kecerdasan ini nampak pada kegemarannya dengan olah raga, misalnya bela diri, berenang, bulutangkis atau sepak bola atau kegemaran pada tarian ...Permainan-permainan di taman kanak-kanak banyak diciptakan untuk membuat badan terlatih dengan gerakan-gerakan yang sulit. Untuk mengembangkan potensi kecerdasan mengatur tubuh hendaknya anak kita cukup diberi kesempatan berada di ruang luas dan diberi berbagai alat olah raga yang mendukung. Kemampuan drama juga membutuhkan kecerdasan kelenturan tubuh, sebab gerakan, ucapan dan emosi jiwa mesti diatur secara harmonis. Sekarang masuk ke yang bersifat psikologis ... (orang menyebut EQ)

6. Cerdas Berinterasi Sosial (Interpersonal)

Kecerdasan ini nampak pada anak pada saat berinteraksi dengan kawan-kawannya. Apakah ia disenangi teman2nya?Bagi orang beriman, kemampuan bersosial sangat erat dengan kecerdasan relijius, sebab agama mengajarkan untuk berbuat baik dan saling menolong dengan sesama manusia. Sifat mudah diterima dan bahkan disenangi teman-teman menjadi salah satu parameter awal untuk mengukur kecerdasan ini.Sesungguhnya anak akan melihat bagaimana orang tua mereka bersikap terhadap masyarakatnya. Anak yang penyantun dan dermawan akan sangat mungkin muncul dari keluarga yang penyantun dan dermawan. Anak yang ramah dan mudah bergaul akan sangat mungkin lahir di keluarga yang juga ramah dan mudah bergaul di masyarakatnya.Untuk membangun kecerdasan sosial anak sudah dibiasakan mengikuti kegiatan-kegiatan sosial sejak kecil. Mereka juga mesti sering diajak berdiskusi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya.dan ...

THE LAST

7. Cerdas Berkontemplasi dan Membaca Diri (Intrapersonal),

Adalah kecerdasan seorang anak dalam memahami kondisi jiwanya. Kecerdasan jenis ini mungkin termasuk yang sulit diukur pada anak.Kecerdasan intrapersonal membuat seorang anak lebih tenang dalam menghadapi masalah. Rasa self confidence-nya terbangun dengan baik.Perhatikanlah ketika anak kita sedang menghadapi masalah. Seorang anak umumnya akan meledak emosinya. Apakah dengan menangis atau dengan marah-marah. Kondisi seperti sebetulnya kondisi di mana anak confuse dengan gejolak emosinya. Kondisi seperti ini sebetulnya kondisi di mana anak confuse dengan gejolak emosinya. Sebagai orang tua kita harus membimbing anak pada saat-saat seperti itu dengan menenangkan gejolak emosinya dan mengajaknya berpikir dengan tenang dan mengutarakan permasalahan yang tengah dihadapinya.

Itulah 7 kecerdasan yang digagas Dr Gardner. Kita, meskipun sudah bukan anak2 lagi, sebetulnya bisa bercermin juga ... secerdas apa pada tiap jenis kecerdasan di atas. Penutup, Kajian di atas sebetulnya suplement dari kajian tentang kecerdasan spiritual-relijius/keagamaan yang belakangan cukup banyak menyedot perhatian para pakar pendidikan.

oleh : Adi Junjunan Mustafa

cara mengenali potensi dan multiple intelegecy

Diantara tanggungjawab kaum muslimin adalah mendidik diri dan generasi baru yang siap memikul tugas-tugas kepemimpinan dalam memakmurkan dan mensejahterakan umat manusia sebagaimana diisyaratkan ayat pada surat al Furqan di atas. Dalam dimensi pendidikan kepribadian ini, muslimah memegang peran amat penting. Pada kesempatan ini akan kita diskusikan salah satu trend pendidikan yang mudah-mudahan menjadi wawasan berharga untuk kita semua. (Mohon maaf redaksi tulisan dibawah ini masih untuk pendidikan anak. Pesan-pesannya sendiri dapat diaplikasikan apakah sebagai ibu, sebagai kakak, sebagai pengajar dll).

Adalah Dr. Howard Gardner (1993) yang mencetuskan tujuh jenis kecerdasan dalam menjelaskan cakupan potensi manusia secara lebar –idenya dikenal dengan pengembangan multiple intelligence. Thesisnya memberikan pencerahan pada dunia pendidikan yang sebelumnya lebih banyak memberikan fokus perhatian pada sisi language and mathematical intelligence. Lebih dari itu ide Dr. Howard juga menyadarkan orang akan keterbatasan pengukuran kecerdasan hanya berbasis IQ.Untuk para pendidik ide multiple intelligence ini menjadi inspirasi dalam pengkayaan kurikulum pendidikan sekolah, terutama dalam memperkaya metode penyampaikan materi pelajaran dengan memanfaatkan ketujuh potensi kecerdasan manusia ini. Dr. Thomas Armstrong adalah salah seorang yang cukup serius mengembangkan ide multiple intelligence ini.

kita mulai pemaparan 7 jenis kecerdasannya

1. Cerdas Berbahasa

Adalah kemampuan anak dalam mengutarakan maksud atau berkomunikasi tertentu secara tapat dan runtut. Pada anak-anak, ini diawali dengan kemampuan verbal. Semakin meningkat usia anak kemampuan komunikasi dalam bentuk tulisan akan meningkat. Orang tua mesti telaten membimbing agar cerdas dalam berbahasa. Anak dengan kecerdasan lebih dalam berbahasa akan nampak pada kesukaannya dengan mengarang, membaca, berdiskusi hingga berpidato di depan umum.

2. Cerdas Berlogika dan Berhitung

Adalah kemampuan anak dalam menalar sesuatu. Pada anak-anak ini misalnya dimulai dengan mengurutkan atau mengklasifikasikan sesuatu. Kemudian anak mulai mengenal banyak, sedikit dan mengenal jumlah. Termasuk dalam masalah logika juga, si anak mulai mengenal baik dan buruk dengan lebih tajam [hal ini menjadi salah satu kecerdasan relijius]. Hubungan sebab-akibat juga menjadi bagian kecerdasan ini.Anak dengan kecerdasan lebih dalam berhitung akan nampak pada kesukaannya dalam permainan strategi (misalnya catur), mainan puzzle logika (misalnya Rubik's Cube) serta memiliki ketepatan dan kecepatan dalam menyelesaikan soal-soal matematika.

3. Cerdas Berimajinasi Ruang (Spasial)

Adalah kemampuan anak untuk menggambarkan ruang tiga dimensi dalam benaknya. Keterampilan anak bermain lego (mainan 3 dimensi) atau kesukaan anak dengan acara-acara bermanfaat di televisi menjadi awal pengembangan keerdasan ini. Kesenangan menggambar atau bentuk visualisasi pada media komputer menjadi salah satu ciri kecerdasan spasial. Kelak untk menjadi arsitek atau pilot yang terampil, kecerdasan spasial ini sangat berperan besar.

4. Cerdas Bernada dan Berirama (Musik)

Adalah kemampuan anak untuk mengenal harmoni nada dan ketukan (ritme) lagu. Anak dengan potensi musikal ini nampak sangat senang dengan lagu atau musik dan dengan cepat dapat mengikuti lagu-lagu yang baru.Jika kecerdasan ini diterus dilatih daya olah vokal anak akan meningkat dan bila diperkenalkan dengan alat musik, maka kemampuan motoriknya akan cepat menyesuaikan diri dan mengekspresikan kecerdasan dalam produk musik.

(intermezzo: kalau mau baik dan merdu bacaan Quran, mesti punya kecerdasan bernada ...)Catatan:Mengamati pemanfaatan seni musik kontemporer yang tidak jarang menyimpang dari nilai-nilai kebaikan, para orang tua muslim mesti memiliki daya seleksi saat menyentuh sisi kecerdasan musikal dalam pendidikan anak.Diantara hal yang penting adalah dalam seleksi terhadap syair yang dibawakan dalam lagu. Hendaknya syair-syair ini tidak menyimpang dari tuntunan ajaran Islam.

5. Cerdas Bergerak (Kinestetis Tubuh)

Adalah kemampuan anak untuk menggerakan tubuhnya dengan serasi. Anak-anak dengan kecerdasan ini nampak pada kegemarannya dengan olah raga, misalnya bela diri, berenang, bulutangkis atau sepak bola atau kegemaran pada tarian ...Permainan-permainan di taman kanak-kanak banyak diciptakan untuk membuat badan terlatih dengan gerakan-gerakan yang sulit. Untuk mengembangkan potensi kecerdasan mengatur tubuh hendaknya anak kita cukup diberi kesempatan berada di ruang luas dan diberi berbagai alat olah raga yang mendukung. Kemampuan drama juga membutuhkan kecerdasan kelenturan tubuh, sebab gerakan, ucapan dan emosi jiwa mesti diatur secara harmonis. Sekarang masuk ke yang bersifat psikologis ... (orang menyebut EQ)

6. Cerdas Berinterasi Sosial (Interpersonal)

Kecerdasan ini nampak pada anak pada saat berinteraksi dengan kawan-kawannya. Apakah ia disenangi teman2nya?Bagi orang beriman, kemampuan bersosial sangat erat dengan kecerdasan relijius, sebab agama mengajarkan untuk berbuat baik dan saling menolong dengan sesama manusia. Sifat mudah diterima dan bahkan disenangi teman-teman menjadi salah satu parameter awal untuk mengukur kecerdasan ini.Sesungguhnya anak akan melihat bagaimana orang tua mereka bersikap terhadap masyarakatnya. Anak yang penyantun dan dermawan akan sangat mungkin muncul dari keluarga yang penyantun dan dermawan. Anak yang ramah dan mudah bergaul akan sangat mungkin lahir di keluarga yang juga ramah dan mudah bergaul di masyarakatnya.Untuk membangun kecerdasan sosial anak sudah dibiasakan mengikuti kegiatan-kegiatan sosial sejak kecil. Mereka juga mesti sering diajak berdiskusi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya.dan ...

THE LAST

7. Cerdas Berkontemplasi dan Membaca Diri (Intrapersonal),

Adalah kecerdasan seorang anak dalam memahami kondisi jiwanya. Kecerdasan jenis ini mungkin termasuk yang sulit diukur pada anak.Kecerdasan intrapersonal membuat seorang anak lebih tenang dalam menghadapi masalah. Rasa self confidence-nya terbangun dengan baik.Perhatikanlah ketika anak kita sedang menghadapi masalah. Seorang anak umumnya akan meledak emosinya. Apakah dengan menangis atau dengan marah-marah. Kondisi seperti sebetulnya kondisi di mana anak confuse dengan gejolak emosinya. Kondisi seperti ini sebetulnya kondisi di mana anak confuse dengan gejolak emosinya. Sebagai orang tua kita harus membimbing anak pada saat-saat seperti itu dengan menenangkan gejolak emosinya dan mengajaknya berpikir dengan tenang dan mengutarakan permasalahan yang tengah dihadapinya.

Itulah 7 kecerdasan yang digagas Dr Gardner. Kita, meskipun sudah bukan anak2 lagi, sebetulnya bisa bercermin juga ... secerdas apa pada tiap jenis kecerdasan di atas. Penutup, Kajian di atas sebetulnya suplement dari kajian tentang kecerdasan spiritual-relijius/keagamaan yang belakangan cukup banyak menyedot perhatian para pakar pendidikan.

oleh : Adi Junjunan Mustafa

Selasa, 09 Februari 2010

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI TELEPISI

dampak positif dan negatif TV

kita sering menonton televisi. namun tanpa kita sadari, televisi dapat membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan kita inilah dampak-dampaknya :

* dampak positif TV :

- Kecepatan dan keakuratan dalam menyajikan berita, melebihi media massa lainnya seperti surat kabar dan radio.

- Mampu menyuguhkan beragam tayangan hiburan, yang dapat menghilangkan stress karena banyaknya masalah kehidupan.

- dapat menambah wawasan.

* dampak negatif TV :

- dapat merusak mental sekaligus pola pikir anak-anak tanpa pandang bulu.

- mengajarkan budaya komersil atau konsumerisme dalam diri anak-anak.

- memberi dampak yang negatif untuk kesehatan badan.

- menayangkan keimanan semu

- Televisi juga menghadirkan dunia yang aneh ( maya ).

~ by chalisa on 6 May 2009.

kita sering menonton televisi. namun tanpa kita sadari, televisi dapat membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan kita inilah dampak-dampaknya :

  • dampak positif TV :

- Kecepatan dan keakuratan dalam menyajikan berita, melebihi media massa lainnya seperti surat kabar dan radio.

- Mampu menyuguhkan beragam tayangan hiburan, yang dapat menghilangkan stress karena banyaknya masalah kehidupan.

- dapat menambah wawasan.

  • dampak negatif TV :

- dapat merusak mental sekaligus pola pikir anak-anak tanpa pandang bulu.

- mengajarkan budaya komersil atau konsumerisme dalam diri anak-anak.

- memberi dampak yang negatif untuk kesehatan badan.

- menayangkan keimanan semu

- Televisi juga menghadirkan dunia yang aneh ( maya ).

~ by chalisa on 6 May 2009.

Leave a Reply